The Historich
Jl. Gatot Subroto No 19, Baros,
Cimahi Tengah, Kota Cimahi, Jawa Barat 40521
“Salah satu gendung dengan Arsitektur yang
sangat indah. Gedung ini terletak di sebelah timur Stasiun Kereta Api Cimahi
gedung ini bernama The Historich.
Dahulu gedung ini bernama Societeit
Militaire sebagai tempat pertemuan dan penyelenggaran acara pesta dansa
para perwira Belanda. Di era kemerdekaan gedung ini bernama Balai Pradjoerit kemudian berganti nama
menjadi Gedung Sudirman, gedung ini
juga sempat menjadi gedung DPRD Cimahi sementara dan saat ini bernama The Historich.”
Indonesia yang sempat dijajah oleh bangsa
Belanda selama 350 tahun menyisakan kenangan dan sejarah. Salah satunya adalah
beberapa bangunan Belanda arsitektur yang unik dank has kolonialisme zaman dulu
yang sangat kental. Beberapa bangunan itu masih banyak kita jumpai hingga kini.
Sebagian besar masih terawatt dengan baik sebagai warisan sejarah bangsa ini.
Cimahi sebagai salah satu kota Administratif dan dekat dengan kota Bandung
mempunyai banyak sekali sisa bangunan Belanda mulai dari pusat pemerintahan,
gedung pendidikan militer, rumah dinas para perwira tentara, rumah sakit hingga
gedung pertemuan.
Di Cimahi ini terdapat gedung unik sisa
peninggalan bangsa Belanda yang hingga kini masih berdiri kokoh. Tempat ini
bernama Gedung The Historich.
Pada tahun 1886, alasan pembangunan gedung ini
karena dahulu kota Cimahi dipersiapkan sebagai sebagai zona militer untuk
melindungi Bandung terutama pangkalan udara Andir yang pada saat itu
dipersiapkan sebagai pangkalan udara militer. Beberapa bangunan saat itu
dibangun sebgai fasilitas militer di kota ini. Pemerintah Kolonial
Hindia-Belanda membangun sebuah gedung yang diberi nama “Societeit Voor
Officieren-Tjimahi” bersamaan dengan pembangunan Rumah Sakit Militer yang
sekarang menjadi R.S Dustira, Barak dan Tangsi Militer serta Penjara Militer
populer dengan sebutan “Penjara Poncol”
Dengan berakhirnya era kolonialisme di
Indonesia, Pemerintah RI melalu TNI mengambil alih kepemilikan Gedung ini dan
mengganti namanya menjadi “Balai Pradhoerit Soedirman” atau lebih dikenal
dengan
“Gedung Sudirman”. Sejak saat itu fungsinya pun sempat berubah-ubah dari
balai prajurit menjadi balai pertemuan umum, lokasi shooting film, bahkan
sempat menjadi tempat latihan bulu tangkis. Sekitar tahun 2001-2005 Gedung ini
beralih menjadi Kantor DPRD Cimahi.
Setelah DPRD Cimahi pindah ke Gedung baru,
Gedung ini sempat kosong dan tidak terawatt selama bertahun-tahun. Kondisinya
sangat memprihatinkan, banyak bagian bangunan yang rusak, banyak ornament dan
perabotan yang hilang dan lebih menyedihkan nya lagi ada pengurangan atau
penambahan bagian bangunan study serta perencanaan yang matang sehingga tidak
konteksual dengan arsitektur aslinya.
Arsitektur dari gedung ini pun sangat unik
dengan memakai unsur “Indicy Impire Style” yaitu bangunan dengan gaya
kekaisaran romawi yang dipadukan dengan arsitektur tropis Eropa. Dari depan
gedung ini terlihat beberapa pilar. Pilar-pilar tersebut berarsitektur Yunani
atau gaya romawi kuno. Pilar yang terdapat di gedung ini ada empat buah. Pilar
utama yang menghiasi gedung ini memiliki style Ionix. Di gedung ini terdapat
pula beberapa pilar lain yaitu Dorix & Orintion.Gedung ini diperuntukan
sebagai social club untuk mengakomodasi pesta, pertunjukan seni, acara dansa
dan tempat minum-minum bagi personil militerdan masyarakat golongan tertentu di
masa itu. Namun sayangnya, sampai saat ini belum mendapatkan data ataupun
informasi mengenai siapa arsitektur yang merancang bangunan ini.
Bangunan ini memiliki luas sekitar 870 meter persegi.
Berdiri di atas lahan seluas kira-kira 3.700 meter persegi. Terdiri dari satu
main Hall dan dua sayap, yaitu sayap Timur “East Wing” dan sayap barat “West
Wing”
So?
Mind to visit?
Sumber:
Komentar
Posting Komentar